Aku pulang malam ini
Disinilah
aku terduduk di sudut kafe sambil menatap keluar jendela, memperhatikan salju
yang berguguran sambil tersenyum resah. Kau tahu, disini dingin, selalu begitu
ketika aku memikirkanmu dan berharap dapat melihat wajahmu, sedikit menyakitkan
ketika kubuka mataku setiap pagi dan mengetahui kalau aku berada beribu
kilometer darimu dan rumah kecil kita, dan untuk kesekian kalinya aku berkeluh,
ku ingin pulang.
Aku
menggengam segelas cokelat hangat, merasakan kehangatan menjalari seluruh
telapak tanganku hingga kesela jariku. Disini ramai, tapi tempat ini terasa
asing bagiku, disini aku sendiri, merasa terasingi ditengah kota kecil musim
dingin.
Aku
memikirkanmu setiap waktu, bertanya kepada diriku sendiri, apa yang saat ini
sedang kau lakukan. Rasa rindu itu datang setiap kali memikirkanmu dan rumah.
Kutahu kau pasti juga merasakannya, aku tak terlalu pintar mengungkapkannya,
ratusan baris kata-kata telah kutulis, tapi tak pernah tersampaikan kepadamu.
Aku ingin pulang untuk menyampaikannya. Kau pantas mendapatkannya.
Kuingat
saat aku menatap wajah resahmu dari jendela pesawat ketika aku mulai pergi
menjauh darimu, dan saat ku mengetahui kalau aku terpisahkan oleh ruang dan
waktu aku sangat takut saat itu bahkan hingga sekarang aku selalu menjadi
pengecut. Aku melilitkan syal putih pemberianmu, rasanya disini bertambah
dingin
Mereka
bilang aku pria yang beruntung bisa
berada disini, entahlah, mungkin saja itu benar.tapi aku selalu berharap kau
juga disini, aku merindukan kopi hangat buatanmu aku selalu merindukan tangan
kecilmu yang selalu mengelus rambutku hingga aku tertidur damai disaat dunia
selalu berbuat kejam padaku. Kini sebelum tertidur aku selalu berdoa kalau esok
pagi wajahmu adalah hal yang pertama kulihat ketika aku membuka mataku, kutahu
itu terdenngar menyedihkan, aku mendoakan hal yang kutahu takkan terkabulkan
saat ini, saat aku berada ribuan kilometer darimu, saat aku dan kau
terpisahkan oleh ruang dan waktu yang berbeda.
Aku menengguk
cokelatku yang saat ini telah mulai dingin, menghabiskkannya dalam satu
tegukan. Memantapkan kaki dan hatiku untuk bangkit, kembali kukenakan mantel
musim dinginku dan berjalan keluar dari kafe. Menyusuri jalan kota kecil ini
yang tertutupi salju, berjalan dibawah sinar lampu, menyusuri jalan sepi di
musim dingin pertengahan februari. Aku tersenyum, aku akan pulang malam ini
sayang, tunggu aku, aku akan menyampaikan ratusan baris kata-kata yang tak
pernah tersampaikan, aku akan mengecup keningmu malam ini dan memandangimu
wajah damaimu saat kau tertidur dan memastikan kalau wajahku lah yang akan
pertama kaulihat ketika kau membuka matamu esok pagi.
***
Another
winter days
Has
come and gone away
In
even paris and rome
And
i wanna go home
Let
me go home
And
i’m surrounde by
A
million people i
i
still feel alone
oh,
let me go home
oh,
i miss you, you know
let
me go home
i”ve
had my run
baby,
i”m done
i
gotta go home
Komentar
Posting Komentar