Matahari menungguku


Hari ke 1
Aku akan mencatat hal-hal yang kurasakan dibuku ini mulai saat ini sampai kau pulang, kelak akan kutunjukkan buku ini padamu, rasanya aku bisa mendengar ketawa renyahmu, kau pasti bilang bagaimana mungkin pria membosankan sepertiku melakukan hal yang begitu konyol dan emosional ini, tapi begitulah, aku ingin merekam setiap kerinduanku padamu.


Kemarin kau pamit kepadaku dan mengatakan kau akan lari sejenak dari peradaban yang menjemukan, ku kira itu hanya candaan, aku mengenal dirimu yang bahkan tak dapat sebentarpun jauh dari laptop atau seperangkat benda-benda teknologi yang membingungkan yang mengelilingi dirimu, kau wanita yang cukup unik, saat seorang wanita menginginkan sebuket bunga, parfum atau lipstik tapi kau malah mendambakan seperangkat benda-benda teknologi aneh.

Ya, ternyata aku tak cukup mengenal dirimu lebih baik. Saat ketika aku melihat dirimu melambaikan tangan kananmu sementara tangan kirimu menahan tas carrier mu yang beratnya hampir sama dengan tubuh mungilmu. Lalu kau menghilang dijung jalan. lega setelah aku mengatakan semua yang kurasakan padamu, kau bilang aku harus menunggumu hingga kau pulang.baiklah, aku akan menunggumu.

Semoga perjalanan mu menyenangkan.


Hari ke 7

Aku cukup terkejut pagi tadi mendapatkan sepucuk surat darimu, kau memang wanita aneh dan nyatanya itulah satu-satunya hal yang mungkin paling aku pahami dari dirimu, seharusnya kau bisa mengirimiku pesan singkat atau email. kau bilang sekarang kau sudah berada di sebuah kota kecil jauh di sebelah barat, katamu kau ingin mengejar matahari tenggelam. Oh iya, terima kasih daun yang yang kau selipkan di suratmu, aku akan menyimpannya di dalam dompetku dan aku akan memandanginya ketika aku merindukanmu, nyatanya aku selalu memandang daun itu puluhan kali dalam hari ini, jelas sekali kalau aku memang selalu merindukanmu setiap saat.

Aku membayang dirimu yang sekarang, kuyakin kulitmu sudah berubah menjadi cokelat gelap dan mungkin lenganmu sudah kekar karena menggendong tas carrier itu. huah, aku lelah sekali hari ini, disini terasa membosankan dan monoton tanpamu semuanya berulang-ulang begitu saja setap hari. Segeralah pulang aku selalu merindukanmu.


Hari ke 66

Wuah buku kecil ini sekarang sudah mulai penuh, mungkin besok ketika pulang kerja aku harus mampir ke toko dan membeli buku yang baru lagi. Sekali lagi terima kasih karena sudah mengirimiku surat lagi, walaupun suratmu singkat sekali, nampaknya kau sudah sangat terlena dengan perjalanmu, aku tidak sabar kau pulang dan ingin segera mendengar ocehanmu tentang perjalanmu yang panjang. Aku suka daun yang kau kirim kali ini padaku, daunnya terlihat sangat menarik dan ketika aku memandangnya aku mendapatkan perasaan yang hangat, kali ini aku meletak daun ini di langit-langit diatas tempat tidurku, asalkan kau tahu aku terjatuh ketika aku berusaha menempelkan daun itu, sekarang aku bisa melihatmu sebelum dan sesudah aku tidur. Sekarang banyak sekali daun disekitarku, daun yang minggu lalu kau berikan aku letakkan di kaca lemarikku, yang minggu lalunya lagi kuletakkan di kaca kamar mandiku, jangan marah, aku hanya ingin merasakanmu ketika aku berada dimana saja. Tapi aku berjanji nanti daun itu akan kulepaskan lagi, akhir-akhir ini aku nampaknya menjadi orang yang aneh sepertimu. Semoga kau menikmati perjalananmu dan jangan lupa teruslah kirimi aku surat dan daun.


Hari ke 800

Coba tebak, sekarang aku telah memiliki lemari buku kecil dari kayu mahoni yang kubeli kemarin di toko loak di dekat komplek rumahmu itu, aku memerlukannya untuk meletakkan buku-buku kecil yang kutulis, aku telah mempunyai belasan buku berisi coretan-coretan tentang dirimu. Kau tahu, aku menangis ketika menuliskan ini. konyol rasanya, tapi malam ini aku benar-benar merindukanmu, sangat merindukanmu. Aku mencemaskan dirimu, sudah sekitar dua minggu kau tidak mengirimkan surat kepadaku, apakah saat ini kau baik-baik saja, apakah kau sudah makan dengan baik, apakah kau sudah mengenakan pakaian yang tebal, akhir-akhir ini hujan sering turun jadi sangat dingin. Rasanya aku ingin mengirimkan surat kepadamu, tapi aku bahkan tak tahu dimana kau berada sekarang.

Jangan sering-sering bermain hujan, nanti kau akan terkena flu, aku juga cemburu dengan hujan yang membasahi setiap bagian kulit dan rambutmu, jadi jangan membuatku cemburu, ini terdengar sedikit konyol. Aku membayangkanmu setiap saat, melihat dirimu tersenyum senang dibawah terpaan hujan atau melihat dirimu memejamkan mata dan merasakan angin membelai kulit wajahmu, aku cemburu kepadamu yang selalu berbahagia. Kumohon pulanglah, aku merindukanmu, mungkin aku tak bisa menunggumu lebih lama lagi.


Hari ke 1000 (aku telah kembali)

Kau berbohong padaku, aku membencimu, sangat membencimu. Kau bilang kau akan menungguku hingga aku kembali, kau berbohong, kau pergi meninggalkanku, kau pergi ke tempat yang tak dapat kukejar. Aku tak mengenalmu, aku tak menyadari derita yang kau rasakan. kau kesakitan. aku baru mengetahuinya setelah kau tiada. Kembalilah, aku disini. Bukankah kau mengatakan kau ingin mendegar cerita dan ocehanku, maka kumohon kembalilah. Akan kuceritakan semuanya padamu, kau tak perlu menatap daun lagi ketika kau merindukankau, aku ada disini, aku telah kembali. Aku menyadarinya sekarang, aku mengejar matahari yang salah, matahariku bukan jatuh dan tenggelam di bagian barat. Tetapi matahariku disini, selalu menungguku hinga akhir hayatnya. Maafkan aku yang terlambat menyadarinya, kumohon maafkan aku. Kembalilah kumohon aku akan menurutimu. aku akan makan dengan baik, aku akan mengenakan pakaian tebal ketika cuaca dingin seperti yang selalu kau sarankan. Maafkan aku yang saat ini tak bisa menghentikan tangisku, maafkan aku yang menulis di buku kerinduanmu ini, dan maafkan setiap titik air mataku yang terus berjatuhan, membekas di catatan ini, catatan kerinduan kita berdua.

(Potongan kisah perjalanan sebelum tidur)

Kemarin Ku lihat punggungmu menghilang di ujung jalan

Hatiku mengatakan kau akan kembali

Kau katakan kau sudah jauh ke arah barat

Mengejar matahari tenggelam

Esok masihkah kau menulis surat untukku

Menceritakan apa yang telah kau dapat di pelarianmu

menceritakan tentang setiap jalan aspal yang kau tapaki

atau bagaimana ketika rintik air hujan membasahi tubuhmu

aku cemburu kepada hujan yang dekat denganmu

atau kepada angin yang menerpa wajah dan rambutmu

akankah kau kembali esok hari

aku masih menunggumu hingga saat ini

setelah ribuan hari pelarianmu


Komentar

  1. Masukkan aja mas , model tulisannya bisa diganti ? gak usah pake Calibri. yang lain aja.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer